Senin, 22 Desember 2014

Mengenalkan Abjad pada Anak



Siapa bilang mengajarkan membaca itu sulit? Tapi ingat, jangan pernah memaksa. Pengenalan alfabet/ huruf buat batita harus jauh dari kesan formal. Cukup dengan sering-sering membacakannya buku cerita. Selanjutnya, menginjak usia 2 tahunan, si kecil boleh diperkenalkan pada alfabet yang lebih kompleks. Ajak dia untuk menyebutkan nama-nama huruf yang ada di hadapannya atau yang kita tunjuk. Latihan ini kemudian kita tingkatkan dengan mengajaknya “membaca” kata demi kata.

Agar acara pengenalan alfabet dan belajar “membaca” ini bisa diikuti anak, orangtua harus tahu cara penyampaiannya yang tepat bagi masing-masing anak. Asal tahu saja, tidak ada cara pengenalan alfabet dan belajar “membaca” yang paling baik karena semuanya baik dan benar. Tinggal cara yang mana yang disenanginya. Apa saja tekniknya? Silakan pilih yang paling pas, dan ingat lakukan sambil bermain. Jangan memaksa kalau si kecil terlihat kurang berminat.

Huruf Demi Huruf
Sambil bernyanyi tunjuk setiap huruf dalam abjad yang sudah kita tuliskan pada kertas atau white board. Ingat, ucapkan pelafalannya secara benar. Selain itu antara apa yang kita ucapkan dan apa yang kita tunjuk harus sesuai. Contohnya, saat mengucapkan “a”, tangan kita harus menunjuk pada huruf “a”. Usahakan perhatian si kecil sepenuhnya tertuju pada bagaimana cara kita mengucapkan huruf demi huruf tadi.

Kenalkan Melalui Benda
Supaya lebih mengena, ada baiknya kenalkan langsung ke bendanya. Yang pasti, cermati dulu hal-hal apa yang paling disukai anak. Contohnya, selagi anak asyik memainkan boneka, alihkan sebentar perhatiannya ke white board atau kertas besar sambil menuliskan kata “boneka” dalam ukuran besar. Bisa juga “ini boneka,” atau “boneka tidur” sambil kita tuliskan dan tunjukkan kata “tidur”. Dengan demikian anak akan mengenal langsung huruf-huruf dan kata lewat benda-benda yang akrab dengan kesehariannya.

Finger Painting
Finger painting menggunakan cat air. Jadi huruf demi huruf akan ditulis di kertas menggunakan jari-jari mungilnya. Yang pasti, cara ini tidak mengikat orangtua untuk memulai pengenalannya terhadap huruf. Mau huruf vokal lebih dulu atau sebaliknya konsonan terlebih dulu, boleh-boleh saja kok.
Metode Flash Card
Selain bisa membeli kartu-kartu yang sudah jadi, kita pun bisa membuatnya dari potongan-potongan karton bertuliskan kata bermakna tertentu sementara di baliknya terdapat gambar benda yang sesuai. Tunjukkan secara teratur setiap hari kata-kata tersebut. Tak perlu banyak-banyak, tapi cukup 1-3 flash card setiap hari. Hari demi hari tambahkan jumlah flash card yang diperlihatkan.
Karpet Alfabet
Kini banyak dijual alas lantai/karpet yang bertuliskan huruf-huruf alfabet. Pasanglah karpet berbentuk kepingan-kepingan tersebut di ruang bermain atau di kamar tidur anak.

Belajar Mengetik
Menekan tuts-tuts huruf pada keyboard komputer mendatangkan kesenangan tersendiri bagi anak usia dini. Apalagi ketika ia mengetik tuts tertentu akan muncul huruf tertentu pula di layar monitor. 

Kata Demi Kata
Mengenalkan alfabet pada batita tidak harus huruf satu per satu atau pun dieja seperti “ba”, “bi”, “bu”, melainkan langsung kata demi kata. Penerapannya bisa dilakukan dengan menuliskan sebuah kata di atas karton berukuran sedang. Contohnya “tas”. Akan lebih baik jika sertakan pula gambar tas pada lembar karton yang sama. Setiap hari, setidaknya 3x sehari, pagi, siang dan sore, bacakan dan perlihatkan sekitar 5 kata. Bisa juga dengan memanfaatkan VCD lagu anak-anak yang menampilkan lirik lagu. Sambil bernyanyi mengikuti lirik lagu yang tampil di layar teve, tunjuk satu demi satu kata yang tengah dinyanyikan. Sesekali tanyakan pada si batita kata apa yang sedang kita tunjuk.

Story Telling
Setiap hari, khususnya menjelang tidur, bacakan cerita-cerita menarik untuk si batita. Usahakan cerita-cerita tersebut berasal dari buku cerita bergambar yang tulisannya besar-besar. Jangan lupa, sambil membacakan tunjuk pula kata yang ada pada buku.

Melengkapi Kata
Seperti halnya membuat flash card, namun kata yang dimaksud sengaja ditulis tidak lengkap. Contohnya, “mobil” cukup ditulis “mo….”. Nah, saat menunjukkan kartu tersebut mintalah si batita untuk meneruskan penggalan kata yang tidak tertulis di situ. Jangan lupa sambil menunjukkan gambar yang sesuai dengan kata yang tertulis sebagai kunci jawaban bagi anak.

Poster Huruf Sebagai Hiasan
Pasang poster alfaber di dinding kamar anak. Dengan demikian setiap kali masuk kamarnya, perhatian anak bisa langsung tertuju pada huruf-huruf yang ada di lembar poster tersebut.

Belajar Melalui Media Elektronik
Saat ini sudah banyak dijual VCD tentang pengenalan huruf, angka, maupun kata-kata sederhana untuk anak-anak. Selain membeli VCD tersebut, Anda dapat dengan mudah menemukannya melaui internet atau mengunduhnya di aplikasi google store melalui gadget Anda, seperti contoh https://www.youtube.com/watch?v=a5d997oCZSQ. Adapula pelajaran membaca yang dirangkum menjadi cerita anak. Selain itu ada juga game bagi anak yang bisa melatih anak membaca. Yang sangat penting adalah tetap mendampingi anak-anak saat mereka melakukan aktifitas ini. Selain pentingnya interaksi orang tua dan anak pada setiap kegiatan, perlu diingat juga untuk tidak memaksa anak melakukan apa yang orang tua mau dengan cara orang tua. Dunia anak adalah dunia bermain dan waktu konsentrasi anak belumlah sepanjang waktu konsentrasi orang tua. Jangan membuat anak merasa tertekan dan terbebani dengan target orang tua. Buatlah anak merasa nyaman dan senang belajar membaca, sehingga mereka akan menikmati dan suka saat diajak melakukan kegiatan seperti itu lagi. Bahkan mereka akan mencari waktu untuk melakukan kegiatan membaca. Mari membaca!